"Kecemasan lahir pada saat yang sama dengan manusia. Dan karena kita tidak akan pernah bisa menguasainya, kita harus belajar untuk hidup bersamanya -sama seperti kita telah belajar untuk hidup bersama badai."
“Di masa yang akan datang, harmoni berubah menjadi perselisihan. Sukacita akan digantikan oleh kesedihan. Perdamaian memicu perang. Tidak seorang pun tahu adakah yang masih bisa bertahan, karena setiap hari memiliki saat-saat baik dan saat-saat buruknya masing-masing. Jadi, ketika kamu mengajukan pertanyaanmu, lupakanlah pasukan di luar dan ketakutan yang ada di dalam. Tugas kita bukanlah untuk meninggalkan catatan tentang apa yang terjadi pada tanggal ini, bagi mereka yang akan mewarisi bumi; sejarah yang akan mengurus itu. Sebab itu, kita akan berbicara tentang kehidupan kita sehari-hari, tentang kesulitan yang harus kita hadapi. “Orang-orang mulai mempertanyakan tentang kekalahan, perjuangan, dan yang menjadi musuh-musuh mereka; mereka merenungkan kemauan untuk berubah dan nilai-nilai kebajikan loyalitas serta kesendirian; dan mereka akhirnya beralih mempertanyakan keindahan, cinta, kebijaksanaan, seks, keanggunan, dan masa depan yang dapat diraih. “Apakah kesuksesan itu?” tanya Imam Koptik tersebut. “Kesuksesan adalah ketika kamu dapat pergi ke tempat tidur setiap malam dengan jiwa yang damai.”
***
Saat ini, setelah melewati waktu
berabad-abad, jawaban orang bijak itu menjadi semacam catatan
nilai-nilai manusia yang terus berubah sepanjang waktu. Dan, di tangan
Paulo Coelho, Naskah yang Ditemukan di Accra mengungkapkan bahwa siapa
diri kita, apa ketakutan kita, dan apa yang kita harapkan untuk masa
depan, adalah berasal dari pengetahuan serta keyakinan yang dapat
ditemukan di dalam diri kita, dan bukan dari kesulitan yang mengelilingi
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar