"Hipsters are the people who wear t-shirts
silk screened with quotes from movies you've never heard of and everything
about them is exactingly constructed to give off the vibe that they just don't
care." Time Magazine.
Akhir
tahun 90an muncul suatu trend
yang sifatnya mendaur
ulang gaya retro
dan anti-mainstream
yang kita kenal dengan nama hipster.
Hipster merupakan sebuah subkultur yang banyak dianut oleh kalangan remaja dan
dewasa muda, cirinya mereka menyukai sesuatu yang tidak biasa (non mainstream)
dalam hal selera musik, pakaian, hingga lifestyle. Trend ini berkembang di negara-negara barat dan juga di negara kita
Indonesia. Istilah hipster sering diberikan kepada orang tertentu, di antaranya mereka yang suka lain
sendiri. Baik itu soal berpakaian gaya rambut atau yang lainnya. Jika pakaian
atau gaya rambut yang mereka gunakan sudah populer, mereka justru melepasnya
dan mencari gaya yang baru dan belum banyak yang tahu. Memang kelihatannya agak
sulit untuk membedakan mana orang hipster dan mana orang yang bukan hipster. Menurut Oxford English Dictionary
hipster berarti “a person
who follows the latest trends and fashions.” Hipster adalah sebutan untuk
menggambarkan anak muda, biasanya tinggal di kota besar, berada dalam kelas
ekonomi menengah dan menengah ke atas, tertarik dengan produk budaya yang bukan
‘mainstream’ seperti fashion, musik Indie, film Indie atau apapun asal tidak
pasaran. Hipster itu sendiri sudah diakui sebagai budaya karena banyak
pengikutnya. Budaya yang mulai terbentuk pada 1940-an. Gaya ini juga ditiru oleh beberapa
selebriti dunia masa kini.
Hipster adalah istilah yang
muncul pada 1940-an ketika era musik Jazz memasuki budaya manusia. Kata hipster
banyak diasosiasikan dengan asal kata ‘hop’ berarti opium dan dari bahasa
Africa Barat ‘hipi’ yang berarti ‘to open one’s eyes”. Pada jamannya (1940)
hipster berarti orang-orang kulit putih yang mengadaptasi
kehidupan musisi kulit hitam. Sempat hilang pada masa perang dunia dan muncul
kembali pada akhir 90an hingga kini.
Kaum
hipster ini ditujukan bagi anak-anak muda kelas menengah yang selalu ingin
tampil beda. Itulah salah satu ciri-ciri orang Hipster. Mereka juga digolongkan
sebagai budaya yang mendapat pengakuan karena banyak pengikutnya. Jika di masa lampau borjuis adalah kaum yang berbeda
dengan bohemian, maka di masa kini borjuis justru bersatu padu dengan bohemian.
Dalam Bobos
in Paradise, David Brooks menyebut golongan
hipster sebagai Bobo atau borjuis-bohemian, kelas terpelajar masa kini yang
hidup dalam kemewahan borjuis, namun dengan pemikiran dan idealisme
bohemian. Bobo sebagai kaum hipster (kita akan menyebutnya sebagai bobo
hipster) adalah manusia paling keren era ini.
Di kota-kota besar
kaum hipster telahmenjamur. Mereka kebanyakan lulusan
cerdas dari universitas ternama, mereka paham teori-teori kritis dari berbagai
pemikir besar. Hal ini menyebabkan para bobo hipster ini kritis dan tajam dalam
hal pemikiran, namun mereka hidup dalam gaya hidup borjuis itu sendiri, sesuatu
yang tak terbeli manusia kelas bawah. Di satu sisi kaki
mereka berpijak dalam kekokohan gaya hidup borjuis yang mewah, namun di sisi
lain kepala mereka berpikir dalam idealisme bohemian. Mereka menjalani
kontradiksi, apa yang mereka gaungkan sebagai bentuk perlawanan pada
budaya mainstream atau budaya massa
justru adalah bentuk elitisme yang membuat perlawanan mereka lebih mahal
ketimbang budaya massa.
Berikut ini beberapa style atau gaya yang sering
dianut para hipster. Style ini bervariasi dari pakaian, jenis lagu yang
didengarkan hingga perilaku. Apa saja itu?
What Do Hipsters Wear?
Fashion sama pentingnya dengan selera musik. Hipster
biasanya memakai pakaian yang berbau retro dan bukan merupakan merek terkenal.
Biasanya menyukai pakaian-pakaian distro independent yang unik
dan kurang dikenal orang. Sering memakai kaos oblong atau kaos dengan gambar
dan quote dari film- film yang bahkan orang lain belum pernah mendengar. Skinny jeans merupakan ciri khas.
Ini bisa dipakai baik kalangan pria dan wanita. Namun biasanya wanita sering
memakai legging atau jegging. The most iconic style adalah memakai kacamata plastik
ber-frame besar atau dikenal dengan nerd glasses. Dari segi footwear, biasanya memakai
sepatu- sepatu vintage
merk-merk dan model yang unik. Memakai berbagai jenis aksesoris terutama yang
vintage serta biasanya memakai tas slempang (no backpack).
What Are Hipsters Passionate About?
Menyukai lagu-lagu baru dari band indie. Apapun
alirannya yang penting tidak mainstream. LP’s no CD’s, mereka cenderung
mengoleksi piringan hitam daripada CD. Mereka juga menyukai bidang fotografi.
Juga menyukai hal-hal berbau filosofi dan kritik film. Membaca berbagai jenis buku. Hipster
cenderung berwawasan luas. Hipster tidaklah sama dengan nerd.
How About Their Attitude?
Hipster sangat identik dengan gaya hidup atau perilaku
masa bodoh dan cool. Mereka biasanya easy going dan memiliki banyak kenalan. Mereka jarang pergi ke tempat-tempat
perawatan diri dan menganggap gaya natural adalah yang terbaik. Rambut setelah
bangun tidur adalah yang paling keren. Memiliki kreativitas yang tinggi,
menyukai masakan vegan dan masakan non mainstream lainnya, serta sering
menggunakan lelucon yang agak sarkasme.
So, are you hipster ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar