Selasa, 10 Juni 2014

Brightly White Tea, an Elegance of Taste





Teh bisa diibaratkan sebagai  alarm pengingat untuk memulai hari. Dalam sehari, rasanya tak cukup kita meminumnya hanya satu cangkir. Mungkin sebagian orang tidak mengenal teh putih. Bayangkan, segelas teh putih, nilainya setara dengan 12 gelas jus jeruk segar.  Oleh karena itu, teh ini disebut-sebut  kaya antioksidan, dan sangat baik untuk kesehatan. Teh putih adalah jenis teh yang paling langka sekaligus paling mahal di dunia, yang pada awalnya hanya dikonsumsi oleh Kaisar China dan anggota istana sejak jaman Dinasti Tang (618-907). Teh putih terbaik dibuat hanya dari tunas teh yang masih yang belum terbuka (Supreme grade) varietas Camellia sinensis, yang ditanam didaerah pegunungan tinggi di provinsi Fujian (China), sebagai tempat asal teh putih pertama (Original) dan terbaik di dunia.
Disebut white tea karena penampakan teh ini putih keperakan mengkilat dari bulu-bulu yang menyelimutinya, dan bentuknya runcing seperti jarum. Teh putih sangat dipercaya untuk  menangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, bahkan dapat melindungi jantung, dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu juga dapat menurunkan berat badan, mencegah penuaan dan kerusakan pada kulit, membakar lemak dan mencegah munculnya sel-sel lemak baru. Teh dengan kualitas terbaik dipetik hanya dalam waktu dua hari (Supreme Grade) setiap tahunnya pada awal musim semi, saat tunas daun teh belum terbuka dan masih diselimuti bulu-bulu halus berwarna putih. Proses pembuatan teh putih dilakukan secara tradisional, alami dan sangat minimal. Di mana hanya meliputi pelayuan dan pengeringan segera setelah proses pemetikan dilakukan. Teh putih dikeringkan secara alami dengan bantuan angin dan sinar matahari pegunungan, tanpa melalui proses fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak merusak bentuk teh putih yang sebenarnya.  Teh yang sangat berharga ini dipetik secara hati-hati dengan tangan, mengambil hanya tunas dan daun teh termuda, dengan standar yang sangat ketat yang diwariskan secara turun-temurun sejak jaman Dinasti Ming (1364 - 1644).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar